Drs. Moh. Hatta
Nama : Moh Hatta
Nama Asli : Muhammad Athar
Lahir : Bukit Tinggi (Sumatera Barat) 12 Agustus 1902
Wafat : Jakarta, 14 Maret 1980
A. Rekam Jejak
Drs Moh Hatta lahir dari pasangan Moh Djamil dan Siti Saleha. Beliau harus sudah menelan pil pahit kala ayahnya meninggalkan beliau di usia yang masih belia. Maka dari itu beliau telah didik dan dibesarkan dengan latar belakang yang keras. Apalagi Ibunya hanya seorang pedagang biasa, namun beberapa waktu ibunya menikah dengan Agus Haji Ning seorang pedagang dari Palembang. Beliau dibesarkan dengan lingkungan yang berbau islami, hal ini dikarenakan keluarganya merupakan tokoh agama islam yang cukup disegani kala itu di daerahnya.
Untuk masalah mengenyam pendidikan beliau cukup sering berpindah sekolah, mulai dari Sekolah rakyat sampai ELS dan akhirnya berakhir di MULO. Selain ditempa pengajaran pendidikan formal beliau juga ditempa pengajaran rohani oleh kakeknya. Beliau sering belajar agama pada para ulama diantaranya Abdullah Ahmad. Selain belajar pendidikan formal dan agama, beliau juga belajar tentang perekonomian. Ini adalah hal yang wajar mengingat kedua orang tuanya adalah seorang pedagang. Dengan bimbingan orang tuanya mengenai trik-trik berdagang, beliau cukup menguasai betul akan keahlian tersebut.
Karena bersekolah di luar negeri, beliau memiliki banyak relasi dan pengetahuan yang baik. Di luar negeri beliau bersekolah di Handels Hogeschool. Beliau memulai karir berorganisasi di sekolah ini, dengan mengikuti Indisce Vereniging. Setelah itu beliau aktif pada organisasi lain seperti Majalah Hindia Putera.
Tak selang beberapa lama beliau berhasil menjadi ketua dari Perhimpunan Indonesia. Awalnya semua baik-baik saja namun ketika muncul Semaun dari PKI yang menawarkan kerjasama dan paham Komunis semua berubah. Beliau mulai di desak oleh para anggota Perhimpunan Indonesia lainya yang mulai masuk dalam aliran komunis. Beliau pun akhirnya di jatuhi hukuman selama tiga tahun oleh kerajaan Belanda dan di asingkan.
Setelah mengalai pengasingan yang sangat panjang dan menderita, beliau di bawa ke Jakarta ketika Jepang berhasil menguasai Indonesia dan mengambil alih dari tangan Belanda. Ini adalah titik balik dari perjuangan beliau yang dulunya sempat redup. Beliau pun ikut mengambil peran penting dalam memperdekakan Indonesia, diantaranya menjadi anggota BPUPKI, Wakil Ketua PPKI, ikut dalam panitia sembilan dan tentunya menjadi proklamator yang mendampingi Bung Karno. Setelah sekian perjuangan yang panjang akhirnya beliau dideklarasi sebagai wakil presiden mendampingi bung karno yang disahkan oleh PPKI. Kemudian beliau dikenal dengan sebutan Dwi Tunggal bersama bung Karno dalam mengemban tugas negara.
B. Prestasi
- Wakil Presiden (18 Agustus 1945 - 1 Desember 1956)
- Perdana Menteri Indonesia Ke-3 (29 Januari 1948 - 5 September 1950)
- Menteri Pertahanan RI ke-4 (29 Januari 1948 - 4 Agustus 1948)
.
A. Rekam Jejak
Drs Moh Hatta lahir dari pasangan Moh Djamil dan Siti Saleha. Beliau harus sudah menelan pil pahit kala ayahnya meninggalkan beliau di usia yang masih belia. Maka dari itu beliau telah didik dan dibesarkan dengan latar belakang yang keras. Apalagi Ibunya hanya seorang pedagang biasa, namun beberapa waktu ibunya menikah dengan Agus Haji Ning seorang pedagang dari Palembang. Beliau dibesarkan dengan lingkungan yang berbau islami, hal ini dikarenakan keluarganya merupakan tokoh agama islam yang cukup disegani kala itu di daerahnya.
Untuk masalah mengenyam pendidikan beliau cukup sering berpindah sekolah, mulai dari Sekolah rakyat sampai ELS dan akhirnya berakhir di MULO. Selain ditempa pengajaran pendidikan formal beliau juga ditempa pengajaran rohani oleh kakeknya. Beliau sering belajar agama pada para ulama diantaranya Abdullah Ahmad. Selain belajar pendidikan formal dan agama, beliau juga belajar tentang perekonomian. Ini adalah hal yang wajar mengingat kedua orang tuanya adalah seorang pedagang. Dengan bimbingan orang tuanya mengenai trik-trik berdagang, beliau cukup menguasai betul akan keahlian tersebut.
Karena bersekolah di luar negeri, beliau memiliki banyak relasi dan pengetahuan yang baik. Di luar negeri beliau bersekolah di Handels Hogeschool. Beliau memulai karir berorganisasi di sekolah ini, dengan mengikuti Indisce Vereniging. Setelah itu beliau aktif pada organisasi lain seperti Majalah Hindia Putera.
Tak selang beberapa lama beliau berhasil menjadi ketua dari Perhimpunan Indonesia. Awalnya semua baik-baik saja namun ketika muncul Semaun dari PKI yang menawarkan kerjasama dan paham Komunis semua berubah. Beliau mulai di desak oleh para anggota Perhimpunan Indonesia lainya yang mulai masuk dalam aliran komunis. Beliau pun akhirnya di jatuhi hukuman selama tiga tahun oleh kerajaan Belanda dan di asingkan.
Setelah mengalai pengasingan yang sangat panjang dan menderita, beliau di bawa ke Jakarta ketika Jepang berhasil menguasai Indonesia dan mengambil alih dari tangan Belanda. Ini adalah titik balik dari perjuangan beliau yang dulunya sempat redup. Beliau pun ikut mengambil peran penting dalam memperdekakan Indonesia, diantaranya menjadi anggota BPUPKI, Wakil Ketua PPKI, ikut dalam panitia sembilan dan tentunya menjadi proklamator yang mendampingi Bung Karno. Setelah sekian perjuangan yang panjang akhirnya beliau dideklarasi sebagai wakil presiden mendampingi bung karno yang disahkan oleh PPKI. Kemudian beliau dikenal dengan sebutan Dwi Tunggal bersama bung Karno dalam mengemban tugas negara.
B. Prestasi
- Wakil Presiden (18 Agustus 1945 - 1 Desember 1956)
- Perdana Menteri Indonesia Ke-3 (29 Januari 1948 - 5 September 1950)
- Menteri Pertahanan RI ke-4 (29 Januari 1948 - 4 Agustus 1948)
.
0 komentar:
Posting Komentar